Semua orang tahu bahawa kalau meninggalkan
solat adalah dosa besar dan malahan lebih hina daripada khinzir. Betapa
hinanya kita kalau meninggalkan solat seperti yang dikisahkan pada zaman
Nabi Musa as. Begini kisahnya, pada zaman Nabi Musa, ada seorang lelaki
yang sudah berumahtangga, dia tiada zuriat, lalu terdetik dalam hati
dia (nazar), ‘kalau aku dapat anak, aku akan minum air kencing anjing
hitam.‘Nak dijadikan cerita, Allah pun
kurniakan isteri si lelaki tadi pun hamil dan melahirkan anak. Apabila
dah dapat anak, lelaki ni pun runsinglah. Dia dah nazar nak kena minum
air kencing anjing hitam. Syariat pada zaman Nabi Musa berbeza dengan
syariat yang turun untuk umat Nabi Muhammad. Kalau umat Nabi Muhammad,
nazar benda yang haram, maka tak payah buat tapi kena denda (dam) atau
sedekah. Tapi kalau zaman Nabi Musa, barangsiapa bernazar, walaupun
haram tetap kena laksanakan nazar tu.Lalu,
si lelaki yang baru mendapat anak, dengan susah hatinya pergilah bertemu
dengan Nabi Allah Musa dan menceritakan segala yang terjadi ke atas
dirinya. Lalu, Nabi Musa menjawab bahawa lelaki tu tak perlu minum air
kencing anjing hitam tetapi akan minum air yang lebih hina dari air
kencing anjing hitam.Nabi Musa perintahkan lelaki tersebut untuk pergi
menadah air yang jatuh dari bumbung rumah orang yang meninggalkan solat
dan minum air tu. Lelaki itu pun senang hati, menjalankan apa yang
diperintahkan oleh Nabi Musatadi.Lihatlah,
betapa hinanya orang yang meninggalkan solat, sampai dikatakan air yang
jatuh dari bumbung rumahnya, lebih hina dari air kencing anjing hitam.
Itu baru air bumbung rumah, belum air tangan lagi.Menyentuh bab air
tangan, selalu kita suka makan masakan ibu; isteri kita. Jadi, kepada
muslimat sekalian, peliharalah solat kerana kalau meninggalkan solat
(kalau tak uzur), air tangan akan menitik ke dalam basuhan makanan;
nasi, dsb. Anak-anak, suami pula yang akan makan makanan yang dimasak.
Takkan nak biarkan suami dan anak-anak gelap hati minum air tangan orang
tinggalkan solat.
Tak gamakkan?Tapi
lain pula halnya dengan kita ni. Pagi petang, mamak! Teh tarik satu,
roti canai satu. Ada pulak segelintir tukang masak yang tak solat. Kita
pun makan bekas air tangan dia.Gelaplah hati kita, sebab tu liat nak
buatkerja-kerja yang baik.Beware apa yang kita makan. Betapa beratnya
amalan solat ni hatta Allah syariatkan solat kepada Nabi Muhammad
melalui Isra’ Mikraj sedangkan kewajipan-kewajipan lain memadai diutus
melalui Jibril as.Ketika saat Rasulullah nazak, sempat baginda berpesan
kepada Saidina Ali (dan untuk umatIslam), ‘As-solah as Solah wa amalakat
aimanukum’. Maknanya, ‘Solat, solat jangan sekali kamu abaikan dan
peliharalah orang-orang yang lemah di bawah tanggunganmu’. ~ _._ ~
Sahabatku, jika hari ini aku terlalu gembira,
sedarkanlah aku dgn amaran2 Allah. Jika aku bersedih tanpa kata,
pujuklah aku dgn tarbiah Pencipta. Jika aku lemah sedarkanlah agar aku
berubah. Dan jika esok aku lena tanpa terjaga, iringlah lenaku dgn
kalungan doa.. Berjanjilah sahabatku, ukhwah kita utk selamanya….
Disediakan oleh : NUR FARISHA AZYAN BT. ZUHAIMI
Black Lavender
Don't judge people just by see their outward (Group A)
Wednesday, 13 June 2012
Friday, 11 May 2012
MELELAPKAN MATA DI KOTA MANILA..
Tatkala kaki melangkah berjalan melihat panaroma Kota Manila. Maka wajah-wajah dan gambaran seperti inilah yang sering terlihat di Kota Manila. 4 hari di Kota Manila yang jelas ialah kemiskinan dan kemelaratan hidup. Tatkala ada yang kaya menongkat dunia di Kota Manila, punya kereta mewah, rumah mewah,perniagaan besar dan kehidupan yang serba mewah maka kemelaratan seperti ini yang semakin terpapar di Kota Manila.
Jurang hidup yang melebar dengan sangat ketara. Yang kaya membolot segala kekayaan yang melimpah ruah dan yang miskin berebut-rebut mengutip sisa yang masih berbaki.
Tidak sepatutnya kemiskinan dan kemelaratan bertapak di Bumi yang kaya dengan segala hasil dan tanah subur. Namun seperti yang dinyatakan apabila kekayaan dan kemakmuran sesebuah negara hanya berlingkar kepada sekelompok manusia sahaja. Maka kesannya adalah kemiskinan, kemelaratan, merempat, pelacuran, dadah dan penyakit.
Jurang hidup yang melebar dengan sangat ketara. Yang kaya membolot segala kekayaan yang melimpah ruah dan yang miskin berebut-rebut mengutip sisa yang masih berbaki.
Tidak sepatutnya kemiskinan dan kemelaratan bertapak di Bumi yang kaya dengan segala hasil dan tanah subur. Namun seperti yang dinyatakan apabila kekayaan dan kemakmuran sesebuah negara hanya berlingkar kepada sekelompok manusia sahaja. Maka kesannya adalah kemiskinan, kemelaratan, merempat, pelacuran, dadah dan penyakit.
Disediakan oleh : NUR FARISHA AZYAN BT ZUHAIMI
PERISTIWA-PERISTIWA DI BULAN RAMADHAN
Sumber : Sabili, No.15 Tahun IV
Ramadhan –bulan mulia- yang Allah tetapkan di dalamnya perintah shaum. Bagi kaum muslimin, bulan ini selalu dikaitkan dengan turunnya Al-qur’an, sebagai aturan yang akan memandu seluruh umat manusia pada kehidupan yang benar dan selamat. Pada bulan ini juga Allah telah menurunkan malam kemuliaan – Lailatul Qodar.
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. 97:1-3).
“Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan Al-Fur’qon (pembeda antara hak dan batil).” (QS. 2: 185).
Disamping peristiwa-peristiwa monumental dan sakral itu, dalam catatan sejarah, masih ada peristiwa-peristiwa penting lainnya yang sangat erat dengan tegaknya dakwah dan daulah islamiyah. Beberapa peristiwa penting lainnya yang sempat terakam sejarah antara lain:
1. Penaklukan Kota Makkah
Selama bertahun-tahun, Makkah didominasi oleh nilai-nilai syirik. Tepatnya pada tanggal 20 bulan Ramadhan thun 8 hijriah, dengan kekuatan pasukan seribu personil, kaum muslimin yang semula terusir, kembali ke Makkah. Tanpa setetespun darah tumpah, Makkah dapat ditaklukkan.
Keberangkatan pasukan muslimin semula masih dalam keadaan shaum. Namun setelah dekat dengan kota Makkah, sehari sebelumnya, Rasullah berbuka, dan menyuruh para sahabatnya untuk ikut berbuka.
Cegahan Rasullah SAW kepada para sahabat agar tidak bershaum bukan berarti nilai shaum sebagai suatu ibadah itu rendah. Tapi Rasulullah memandang shaum adalah bagian integral dari jihad yang memliki maqom (kedudukan) tersendiri dalam dunia tarbiyah dan dakwah. Latihan tidaklah perlu dilakukan lagi di dalam sebuah arena pertandingan yang sudah dimulai. Latihan dilakukan guna mempersiapkan pertarungan yang sesungguhnya. Dengan demikian pertandingan yang menentukan hidup dan matinya Islam ini, tidak dikacaukan dan dilemahkan.
2. Perang Badar
Perang Badar terjadi pada tahun ke-9 setelah hijrah di bulan Ramadhan. Bagi kaum muslimin, perang Badar mempunyai arti sejarah tersendiri, sebagai tonggak sejarah terpisahnya kubu Al-Haq dan kubu Al-Bathil. Perang itu tepatnya terjadi tanggal 17 Ramadhan.
3. Pernikahan Ali dengan Fatimah berlangsung pada bulan Ramadhan
4. Rasulullah SAW menikahi Hafsah binti Umar ra juga berlangsung pada bulan Ramadhan. Demikian tatkala beliau menikahi Zainab binti Khuzaimah, terjadi pada bulan yang sama.
5. Hancurnya masjid Adh-Dhiror, yakni masjid yang didirikan oleh kaum munafiq untuk menghancurkan dan memecah belah kaum muslimin madinah, terjadi pada bulan Ramadhan.
Selain peristiwa-peristiwa diatas, masih banyak peristiwa lainnya yang cukup penting. Tatkala peristiwa pengiriman komandan Hamzah ra. Ke laut Merah dengan kekuatan 30 personil, bertemu dengan pasukan kafir quraisy sebanyak 300 orang. Namun salah satu anak buah Hamzah ra bernama Majdi bin Umar Al Juhni, berhasil mengocar-ngacirkan pasukan kafir Quraisy. Ini terjadi pada bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, pasukan yang dipimpin Umar bin Ady Khatami di utus Nabi SAW untuk membunuh Asma binti Marwan, wanita berkebangsaan Yahudi, karena ulahnya yang berani menyakiti kaum muslimin dan menghujat Rasulullah SAW.
Satu peristiwa cukup penting lainnya ialah, tatkala pengirimin kaum muslimin yang dipimpin oleh Abdullah bin Atik untuk membunuh Salam bin Haqiq di wilayah Khaibar. Orang ini tercatat aktif keterlibatannya melawan Rasulullah pada perang Khaibar.
Pada saat penaklukan kota Makkah, masih ada tiga patung berhala besar yang belum sempat dihancurkan yakni; ‘Al Uzza’ di kota Thaif, lali ‘Manat’ di Al Qadd, kemudian ‘Suwwa’ di Huzail. Pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 hijriah, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid ke Thaif untuk menghancurkan berhala Al Uzza. Begitu pula pada bulan yang sama Suwwa dihancurkan oleh sahabat Amru bin Ash ra. Pada bulan Ramadhan pula Manat diruntuhkan Saad bin Zaid Al Asyhali.
- sekian -
Disediakan oleh : NUR FARISHA AZYAN BT ZUHAIMI
TPTN RIBA ...
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 275)
1. Riba merupakan pemerasan dan penindasan yang terkutuk.
2. Riba menghilangkan rasa tolong menolong di antara satu sama lain.
3. Riba menambahkan kemelaratan dan kesusahan ke atas orang-orang susah dan miskin.
4. Riba menanamkan semangat tamak haluba kepada orang-orang yang berada dan kaum-kaum pemodal, sebaliknya menimbulkan semangat kebencian dan hasad dengki di dalam hati orang-orang miskin.
5. Orang-orang yang menjalankan perbuatan riba, di akhirat kelak akan menerima hukuman berat daripada Allah.
PTPTN RIBA !!!
KEBELAKANGAN ini kos pentadbiran yang dikenakan oleh Perbadanan Tabung Pendidikan Tinggi Nasional (PTPTN) telah menjadi isu hangat sebagaimana yang selalu disiarkan dalam Forum Utusan Malaysia.
Secara umumnya, terdapat tiga isu yang ditimbulkan iaitu isu yang membawa kepada gesaan mengurangkan kos pentadbiran; isu yang membawa kepada gesaan menghapuskan kos pentadbiran; dan isu sama ada kos pentadbiran yang dikenakan PTPTN itu riba atau tidak.
Pada pendapat saya, daripada ketiga- tiga isu tersebut, isu berkaitan dengan riba yang paling signifikan dan besar implikasinya.
Sekiranya kos pentadbiran itu bukanlah berbentuk riba, ia tidak menjadi apa- apa masalah. Tetapi kalaulah jelas ia adalah riba, walaupun ia hanyalah empat peratus dan kini telah diturunkan menjadi tiga peratus, ia bukan sahaja bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi membawa kepada implikasi yang cukup membimbangkan.
Pertama, Rasulullah s.a.w. melaknat pemakan, pemberi, saksi dan penulis riba sebagaimana dalam sebuah hadis sahih, Jabir melaporkan bahawa: “Rasulullah s.a.w melaknat orang yang memakan riba, memberi (membayar) riba, kedua- dua saksi dan penulisnya, dan baginda bersabda, golongan ini semuanya adalah sama”. (Muslim).
Kedua dan lebih berat lagi, Allah s.w.t dan Rasulullah s.a.w. mengisytiharkan perang kepada sesiapa yang terlibat dengan riba. Ini dirakam di dalam al-Quran yang bermaksud: “Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggal sisa-sisa riba), maka ketahuilah bahawa Allah dan Rasul-Nya memerangimu…” (al-Baqarah, 2: 278-279).
Kalaulah Rasulullah s.a.w. melaknat malah Allah s.w.t. dan baginda s.a.w. mengisytiharkan perang kepada mereka yang terlibat dengan riba, apalah lagi yang tinggal pada mereka yang terlibat itu?
Begitulah juga, kalaulah kos pentadbiran PTPTN itu merupakan riba, apalah lagi yang tinggal pada pelajar kita? Bolehkah generasi yang daripada awal-awal lagi terlibat dengan riba, kemudian memperoleh pekerjaan, menyara diri, menyara keluarga dan sebagainya diberkati dan dirahmati Allah s.w.t?
Bolehkah generasi yang terlibat dengan riba ini mentadbir negara dengan aman damai sedangkan Allah s.w.t. dan Rasul-Nya telah mengisytiharkan perang kepada mereka?
Inilah yang cukup membimbangkan.
Tetapi apakah kos pentadbiran itu riba sebenarnya?
Ada tiga syarat yang menjadikan sesuatu pinjaman itu berbentuk riba.
Pertama, wujudnya lebihan daripada jumlah pokok pinjaman; kedua, penentuan lebihan ini berkaitan dengan tempoh masa; dan ketiga, persetujuan terhadap syarat lebihan ditentukan terlebih dahulu oleh pemberi pinjaman.
Kaedah perkiraan kos pentadbiran yang dikenakan oleh PTPTN nampaknya memenuhi ketiga-tiga syarat ini. Pertama, tiga peratus kos pentadbiran itu merupakan lebihan daripada jumlah pokok pinjaman. Kedua, ia melibatkan satu tempoh masa. Dan ketiga, pemberi pinjaman, iaitu PTPTNlah yang menentukan lebihan tersebut.
Demi keselamatan generasi dan negara, pihak berkuasa perlulah memandang serius dan meneliti persoalan ini dengan sewajarnya.
Ditulis Oleh – DR. ZAHRI HAMAT,
Pusat Kajian Pengurusan
Pembangunan Islam (ISDEV),
Universiti Sains Malaysia.
- sekian -
Disediakan oleh : NUR FARISHA AZYAN BT ZUHAIMI
Gempar 35 sejadah berdiri di surau
Warga SK Tok Sangkut di Pasir Mas gempar apabila 35 helai sejadah di dalam surau didakwa berdiri secara misteri dengan sebahagiannya menyerupai individu sedang menunaikan solat.
Kejadian itu disedari seorang murid yang kemudiannya memaklumkan kepada gurunya Adnan Abdullah, 37, ketika sesi pembelajaran dijalankan berhampiran surau berkenaan.
"Kejadian berlaku pukul 10.40 pagi, ketika saya menjalankan sesi pembelajaran di luar kelas disebabkan kelas sedang diubahsuai, seorang murid yang terpandang ke arah surau memberitahu sejadah kelihatan berdiri," katanya kepada pemberita di Pasir Mas hari ini.
Adnan berkata beliau kemudiannya membuka pintu surau dan amat terkejut melihat sebanyak 35 helai sejadah dalam keadaan berdiri iaitu 16 helai di bahagian lelaki dan 19 lagi di bahagian perempuan.
"Lebih aneh lagi apabila satu helai lagi berada di bahagian hadapan sekali iaitu di tempat imam dalam keadaan yang sama menunjukkan seolah-seolah sedang melakukan solat secara berjemaah," katanya yang telah mengajar di sekolah berkenaan sejak tujuh tahun lalu.
Menurut Adnan, beliau percaya kejadian itu membuktikan keagungan Allah yang mahu umatnya bermuhasabah diri.
"Bagaimanapun ia terpulang kepada tafsiran individu, bagi saya tak mungkin perkara ini dilakukan oleh manusia kerana tempoh semua sejadah dalam keadaan demikian lama," katanya.
Beliau berkata pada bulan Ramadhan yang lepas perkara yang sama turut berlaku di rumah penduduk kampung berkenaan apabila sehelai sejadahnya turut berdiri sendiri.
Manakala bagi pembantu penguasa pejabat agama Pasir Mas, Kamarudin Zakaria yang ditemui di situ berkata beliau tidak menolak kemungkinan perkara itu dilakukan oleh individu yang tidak bertanggungjawab untuk menggemparkan penduduk setempat.
"Ia terpulang kepada tafsiran setiap individu untuk menganggap ia perkara ajaib atau sebagainya, tetapi bagi saya perkara-perkara sebegini boleh memesongkan akidah seseorang," katanya.
Kamarudin berkata pihaknya akan memaklumkan perkara berkenaan kepada jabatan agama dan jika sejadah masih dalam keadaan demikian sehingga esok, pihaknya akan mengambil tindakan yang perlu.
Sementara itu, kawasan sekolah berkenaan sesak dengan orang ramai yang ingin melihat kejadian itu dari dekat.
Kejadian itu disedari seorang murid yang kemudiannya memaklumkan kepada gurunya Adnan Abdullah, 37, ketika sesi pembelajaran dijalankan berhampiran surau berkenaan.
"Kejadian berlaku pukul 10.40 pagi, ketika saya menjalankan sesi pembelajaran di luar kelas disebabkan kelas sedang diubahsuai, seorang murid yang terpandang ke arah surau memberitahu sejadah kelihatan berdiri," katanya kepada pemberita di Pasir Mas hari ini.
Adnan berkata beliau kemudiannya membuka pintu surau dan amat terkejut melihat sebanyak 35 helai sejadah dalam keadaan berdiri iaitu 16 helai di bahagian lelaki dan 19 lagi di bahagian perempuan.
"Lebih aneh lagi apabila satu helai lagi berada di bahagian hadapan sekali iaitu di tempat imam dalam keadaan yang sama menunjukkan seolah-seolah sedang melakukan solat secara berjemaah," katanya yang telah mengajar di sekolah berkenaan sejak tujuh tahun lalu.
Menurut Adnan, beliau percaya kejadian itu membuktikan keagungan Allah yang mahu umatnya bermuhasabah diri.
"Bagaimanapun ia terpulang kepada tafsiran individu, bagi saya tak mungkin perkara ini dilakukan oleh manusia kerana tempoh semua sejadah dalam keadaan demikian lama," katanya.
Beliau berkata pada bulan Ramadhan yang lepas perkara yang sama turut berlaku di rumah penduduk kampung berkenaan apabila sehelai sejadahnya turut berdiri sendiri.
Manakala bagi pembantu penguasa pejabat agama Pasir Mas, Kamarudin Zakaria yang ditemui di situ berkata beliau tidak menolak kemungkinan perkara itu dilakukan oleh individu yang tidak bertanggungjawab untuk menggemparkan penduduk setempat.
"Ia terpulang kepada tafsiran setiap individu untuk menganggap ia perkara ajaib atau sebagainya, tetapi bagi saya perkara-perkara sebegini boleh memesongkan akidah seseorang," katanya.
Kamarudin berkata pihaknya akan memaklumkan perkara berkenaan kepada jabatan agama dan jika sejadah masih dalam keadaan demikian sehingga esok, pihaknya akan mengambil tindakan yang perlu.
Sementara itu, kawasan sekolah berkenaan sesak dengan orang ramai yang ingin melihat kejadian itu dari dekat.
Disediakan oleh : NUR FARISHA AZYAN BT ZUHAIMI
Sunday, 6 May 2012
Keluarga
Baginda merupakan putera ketujuh (ada sumber mengatakan anak
kesebelas) Nabi Ya'akub a.s. dan
baginda berkongsi ibu yang dikenali sebagai Rahil dengan adiknya, Bunyamin.
Baginda mempunyai 12 orang adik beradik lelaki dan baginda mempunyai rupa paras
yang tampan dan dimanjai oleh bapanya. Walau bagaimanapun, ibu kandungnya wafat
ketika baginda berusia 12 tahun.
Kasih sayang yang diperolehi dan kelebihan pada baginda dan Bunyamin mendorong 10 adik-beradik lelaki dari ibu yang lain berasa iri-hati dan dengki yang mewujudkan komplot menarik perhatian bapa mereka. Mereka bercadang untuk membunuh baginda.
Yahudza, anak lelaki keempat dari Nabi Ya’akub dan yang paling cekap dan bijaksana di antara mereka tidak bersetuju dengan cadangan pembunuhan memandangkan perlakuan tersebut adalah dilarang. Maka, demi menghalau Yusuf, dia mencadangkan untuk mencampakkan baginda ke dalam sebuah "perigi buta" yang terletak di persimpangan jalan kafilah-kafilah dagang dan para musafir beristirehat. Dengan itu, berkemungkinan Yusuf akan diselamatkan dari perigi tersebut dan di bawa oleh sesiapa sahaja untuk dijadikan hamba.
disediakan oleh;siti nurhayati bt jamaludin
Kasih sayang yang diperolehi dan kelebihan pada baginda dan Bunyamin mendorong 10 adik-beradik lelaki dari ibu yang lain berasa iri-hati dan dengki yang mewujudkan komplot menarik perhatian bapa mereka. Mereka bercadang untuk membunuh baginda.
Yahudza, anak lelaki keempat dari Nabi Ya’akub dan yang paling cekap dan bijaksana di antara mereka tidak bersetuju dengan cadangan pembunuhan memandangkan perlakuan tersebut adalah dilarang. Maka, demi menghalau Yusuf, dia mencadangkan untuk mencampakkan baginda ke dalam sebuah "perigi buta" yang terletak di persimpangan jalan kafilah-kafilah dagang dan para musafir beristirehat. Dengan itu, berkemungkinan Yusuf akan diselamatkan dari perigi tersebut dan di bawa oleh sesiapa sahaja untuk dijadikan hamba.
disediakan oleh;siti nurhayati bt jamaludin
Pentingnya Sunnah Rasulullah SAW
Bukhari meriwayatkan
dari Urwah r.a. katanya: Aku bertanya Amru bin Al-Ash
ra. mengenai apa yang dideritai Nabi SAW ketika beliau berdakwah mengajak orang
masuk Islam, kataku: 'Beritahu aku tentang perbuatan yang paling kejam yang
pernah dibuat oleh kaum musyrikin terhadap Rasulullah SAW? Maka Amru berkata:
Ketika Nabi berada di Hijir Ka'bah, tiba-tiba datang Uqbah bin Abu Mu'aith,
lalu dibelitkan seutas kain pada tengkuk beliau dan dicekiknya dengan kuat
sekali. Maka seketika itu pula datang Abu Bakar ra. lalu dipautnya bahu Uqbah
dan ditariknyanya dengan kuat hingga terlepas tangannya dari tengkuk Nabi SAW
itu. Abu Bakar berkata kepada Uqbah: 'Apakah engkau hendak membunuh orang yang
mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!' padahal dia telah membawa keterangan dari
Tuhan kamu?!' (Al-Bidayah Wan-Nihayah 3:46)Suatu riwayat yang dikeluarkan oleh
Ibnu Abi Syaibah, dari Amru bin Al-Ash ra. katanya: Aku tidak pemah lihat kaum
Quraisy yang hendak membunuh Nabi SAW seperti yang aku lihat pada suatu hari di
bawah lindungan Ka'bah. Mereka bersepakat merencanakan pembunuhan beliau sedang
mereka duduk di sisi Ka'bah. Apabila Rasulullah SAW datang dan bersembahyang di
Maqam, lalu bangunlah Uqbah bin Abu Mu'aith menuju kepada Rasulullah SAW dan
membelitkan kain ridaknya ke tengkuk beliau, lalu disentaknya dengan kuat
sekali, sehingga beliau jatuh tersungkur di atas kedua lututnya. Orang ramai
yang berada di situ menjerit, menyangka beliau telah mati karena cekikan keras
dari Uqbah itu. Maka ketika itu segeralah Abu Bakar ra. datang dan melepaskan
cekikan Uqbah dari Rasulullah SAW itu dari belakangnya, seraya berkata: Apa
ini? Adakah engkau hendak membunuh orang yang mengatakan 'Tuhanku ialah Allah!'
Uqbah pun segera berundur dari tempat Rasuluilah SAW itu kembali ke perkumpulan
teman-temannya para pemuka Quraisy itu. Rasulullah SAW hanya bersabar saja,
tidak mengatakan apa pun. Beliau lalu berdiri bersembahyang, dan sesudah
selesai sembahyangnya dan ketika hendak kembali ke rumahnya, beliau berhenti
sebentar di hadapan para pemuka Quraisy itu sambil berkata: 'Hai kaum Quraisy!
Demi jiwa Muhammad yang berada di dalam genggaman Tuhan! Aku diutus kepada kamu
ini untuk menyembelih kamu!' beliau lalu mengisyaratkan tangannya pada
tenggorokannya, yakni beliau rnenjanjikan mereka bahwa mereka akan mati
terbunuh. 'Ah, ini semua omong kosong!' kata Abu jahal menafikan ancaman Nabi
SAW itu. 'Ingatlah kataku ini, bahwa engkau salah seorang dari yang akan
terbunuh!' sambil menunjukkan jarinya ke muka Abu jahal. (Kanzul Ummal 2:327)
disediakan oleh;siti nurhayati bt jamaludin
disediakan oleh;siti nurhayati bt jamaludin
Subscribe to:
Posts (Atom)